Tugas Makala Biologi SMPK 3


Berhubung Guru Biologi ngasih tugas makalah yang sangaaaattt panjang.. --" dan saya arsipkan saja disini... :D
Check it Out! :3 #SMPK 3 BINA BAKTI (Bandung)


Fungsi Ekologis Hutan
Fungsi ekologis dari hutan tropika terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
  1. Perlindungan terhadap proses-proses interaksi yang terjadi antara hutan dan lingkungan (proteksi), 
  2. Konservasi habitat dari flora dan fauna yang terdapat dalam hutan (konservasi). 
Fungsi hutan tropika dalam hal proteksi yaitu produksi oksigen dan penyerap karbon, sebagai pencegah erosi dan banjir, serta perlindungan tata air. Fungsi hutan dalam hal konservasi yaitu sebagai habitat satwa liar dan sumber gen (plasma nutfah) yang selanjutnya sebagai penyokong keanekaragaman hayati (biodiversity).


Gambar 1  Hutan Hujan Tropika di Indonesia
Sumber: http://andimanwo.wordpress.com


Produksi oksigen dan penyerap karbon dioksida
Fungsi hutan yang paling penting adalah produksi oksigen. Tanpa adanya oksigen maka tidak akan ada kehidupan karena seluruh makhluk hidup di dunia ini, baik hewan, manusia, dan tumbuhan, membutuhkan oksigen dalam melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan sebagai penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap karbon. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara hutan dan lingkungan yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan siklus karbon. Hutan, yang merupakan kumpulan dari banyak pohon, menjalankan proses fotosintesis (yang merupakan salah satu bagian dari siklus karbon) yang menyerap karbondioksida di atmosfer dan kemudian disimpan dalam bentuk biomassa berupa daun, batang, akar, maupun buah, serta menghasilkan oksigen ke udara yang akan dipergunakan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan dalam melakukan respirasi (Gambar 2). Proses fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon dalam hutan tersebut sangat berguna dalam mengurangi dampak perubahan iklim global (global climate change mitigation) karena dapat mengurangi jumlah karbon di udara sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global (global warming). 


Gambar 2  Fotosintesis sebagai bagian dari siklus karbon.

Jika dikaitkan dengan karakternya, fungsi hutan tropika tersebut diatas dapat terjadi karena hutan tropika mempunyai karakter yang selalu hijau sepanjang tahun (evergreen) dan menjalankan proses siklus hara tertutup (closed nutrient cycle). Karakter hutan tropika yang evergreen mengakibatkan fotosintesis dapat terjadi sepanjang tahun sehingga daya serap terhadap karbon di udara di hutan tropika akan lebih tinggi dibanding hutan dan ekosistem lainnya yang berada di luar kawasan tropis (hutan temperate, hutan boreal, padang rumput, gurun, dan sebagainya). Karakter hutan tropika yang selalu hijau tersebut juga mengakibatkan pertumbuhan tinggi dan diameter pohon-pohon dalam hutan dapat berlangsung sepanjang tahun sehingga menghasilkan biomassa sebagai simpanan karbon yang besar. Selain itu, dalam proses siklus hara tertutup, daun-daun yang berguguran dan batang pohon yang mati (nekromassa) di lantai hutan terdekomposisi kedalam tanah oleh bakteri pengurai dan menghasilkan berbagai unsur hara yang kemudian diikat oleh mikroorganisme dalam tanah seperti mikoriza dan rhizobium yang bersimbiosis dengan akar. Proses siklus hara tertutup tersebut mengakibatkan banyak karbon di udara hasil penyerapan dalam proses fotosintesis yang juga tersimpan dalam tanah. 


Pencegah erosi dan banjir, serta pengatur tata air
Hutan memiliki peran sebagai pencegah erosi dan banjir, serta pengatur tata air. Dalam menjalankan fungsi tersebut, proses interaksi hutan dan lingkungan sangat berkaitan dengan siklus hidrologi yang terjadi. Dalam siklus hidrologi, terjadi penguapan air dari tanaman, tanah, dan air (laut, danau, sungai, dan air terbuka lainnya) yang disebut juga evapotranspirasi, kemudian air menguap ke atmosfer dalam bentuk uap air dan terkondensasi di udara membentuk awan lalu kemudian terjadi hujan atau dapat disebut juga presipitasi. Air hujan tersebut dapat langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga terjadi aliran permukaan (run-off) dan dapat pula jatuh melalui tajuk pohon (throughfall) kemudian mengalir melalui batang (stemflow) dan terserap kedalam tanah (infiltration) menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface runoff) maupun tersimpan dalam tanah menjadi air tanah (ground water storage). Siklus hidrologi secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.


Gambar 3  Siklus hidrologi.
Daerah iklim tropika memiliki curah hujan yang tinggi dalam setahun dibandingkan dengan daerah dengan iklim temperate dan kutub. Hal itu mengakibatkan adanya tegakan hutan tropika sebagai penutup permukaan tanah menjadi penting. Peranan hutan tropika dalam mencegah banjir dan longsor serta pengaturan tata air sangat erat kaitannya dengan karakter hutan tropika yang memiliki tajuk berstratifikasi dan selalu hijau sepanjang tahun. Stratifikasi tajuk hutan tropika yang berlapis-lapis menyebabkan air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga tidak terjadi erosi permukaan maupun longsor (jika berada di lahan dengan kemiringan tinggi) dan tidak mengalir diatas permukaan tanah yang akan mengakibatkan banjir, tetapi mengalir melalui tajuk (through-fall) kemudian melalui batang (stemflow), lalu sesampainya di permukaan tanah air meresap ke dalam tanah (infiltration) yang kemudian mengalir dalam bentuk aliran bawah permukaan tanah dan tersimpan dalam tanah dalam bentuk air tanah. Peranan stratifikasi tajuk dalam perlindungan tata air serta pencegahan erosi dan banjir disajikan pada Gambar 4.


Gambar 4  Peranan stratifikasi tajuk dalam perlindungan tata air serta pencegahan erosi dan banjir
Konservasi habitat dari flora dan fauna yang terdapat dalam hutan

Peranan hutan tropika dalam mengkonservasi habitat flora dan fauna juga sangat erat kaitannya dengan karakter hutan tropika yang memiliki tajuk yang berstratifikasi. Pada setiap lapisan tajuk hutan tropika, terdapat flora dan fauna yang spesifik hidup di lapisan tajuk tersebut, baik sebagai tempat beristirahat, berkembang biak, dan mencari makanan. Fungsi hutan tropika dalam mengkonservasi habitat dari flora dan fauna menjadi penyokong fungsi biodiversitas hutan.



Akibat Penebangan Hutan Secara Liar


Ilustrasi penebangan hutan
Penebangan hutan merupakan usaha menebang atau memotong kayu yang ada di dalam kawasan hutan, baik yang dilakukan oleh orang perorang maupun oleh badan usaha. Penebangan hutan ini bisa dibenarkan apabila pelaku pebangan hutan mempunyai ijin menebang pohon di hutan.

Keadaan Hutan di Indonesia

Hutan merupakan kumpulan pohon-pohon dan hewan yang berada dalam suatu kawasan yang saling berinteraksi, mereka hidup di atas tanah yang hidup dalam keseimbangan. Hutan ini akan tetap lestari bila kita mau melestarikannya.
Namun, apabila tidak dilestarikan, maka akan timbul kepunahan terhadap ekosistem hutan tersebut. Kepunahan atau kerusakan hutan ini salah satunya bisa disebabkan oleh penebangan hutan secara liar.
Zaman semakin berkembang, terutama di dunia industri teknologi. Populasi manusia pun semakin bertambah, sehingga kebutuhan sandang, pangan, dan papan bertambah pula.
Kebutuhan tersebut didapatkan dari sumber daya alam, seperti tumbuh-tumbuhan, hasil tambang, lahan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, persediaan sumber daya alam tersebut semakin hari semakin menipis. Manusia terus mengambil sumber daya alam tersebut. Tentu saja, lama-lama akan berkurang apabila tidak dikembangkan lagi.
Itulah, mengapa penenbangan hutan di mana-mana sedang marak terjadi. Populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan lahan-lahan pertanian digunakan sebagai tempat tinggal. Industri yang semakin banyak juga semakin mengurangi lahan-lahan pertanian.
Fenomena tersebut sudah berlangsung sejak dulu. Lahan pertanian dan hutan-hutan semakin berkurang karena dipakai untuk tempat tinggal dan untuk pembangunan industri-industri.
Akibatnya, sumber daya alam semakin berkurang, terutama pepohonan. Daerah pegunungan saja sekarang sudah mulai diambil sumber daya alamnya. Pepohonannya di tebang dan tanahnya diambil sebagai bahan pembuatan bangunan-bangunan, sehingga banyak gunung yang sudah tidak ada karena hal tersebut.
Ironis sekali bukan? Bukan itu saja, sumber daya alam yang seharusnya dijaga dan dilestarikan malah dibabat habis tanpa ada pelestarian kembali. Alam menjadi rusak. Kebutuhan akan sumber daya alam semakin berkurang.
Kita tahu bahwa kebutuhan pokok masyarakat Indonesia adalah beras. Beras adalah makanan pokok. Sawah-sawah yang ada di Indonesia banyak sekali, tapi itu dulu. Bagaimana lahan pertanian sekarang ini?
Hal tersebut sudah dijelaskan bahwa lahan pertanian sudah mulai berkurang karena banyak faktor. Kebutuhan hasil pertanian semakin meningkat, tapi lahan pertaniannya semakin berkurang. Akibatnya, kebutuhan akan hasil pertanian tersebut menjadi langka dan otomatis mempengaruhi keadaan ekonomi di Indonesia.
Sekarang ini, kita sering mengalami kenaikan harga bahan pangan karena bahan pangan tersebut langka. Akibat kelangkaan tersebut, harga bahan pangan menjadi mahal dan apabila kekurangan, maka akan mengimpor bahan pangan tersebut dari luar. Sama saja, kita akan mendapatkan harga bahan pangan yang mahal.
Lahan pertanian dan hutan-hutan yang ada di sekitar kita semakin berkurang. Banyak perumahaan yang dibangun di lahan pertanian. Pembangunan pabrik dan perkantoran banyak dibangun dan menggunakan lahan pertanian. Hutan-hutan digunduli karena lahannya akan digunakan sebagai pembangunan rumah atau industri-industri.
Pepohonan ditebang karena manusia semakin membutuhkan kayu untuk kehidupannya. Membangun rumah, perabotan rumah tangga, kertas, dan barang-barang lainnya yang berasal dari kayu semakin dibutuhkan.
Program go green yang diusung beberapa tahun ini tidak terlalu dipedulikan. Penanaman seribu pohon untuk mengurangi global warming juga tidak terlalu mendapatkan respon dari masyarakat.
Padahal program tersebut sangat bagus, tapi karena tidak didukung penuh oleh masyarakatnya dan fasilitasnya kurang, maka program tersebut hanya sebagai bahan perbincangan saja. Hanya ada slogan-slogan yang dipampang di depan umum.
Program tersebut digembor-gemborkan, tapi penebangan pohon pun semakin banyak. Penggundulan hutan dan gunung terus meningkat, sedangkan penanaman kembali pohonnya tidak dilakukan.
Gunung yang gundul dibiarkan begitu saja, sehingga menjadi gersang dan tanahnya tandus dan global warming semakin meningkat. Pohon sebagai sumber yang dapat mengurangi global warming malah habis ditebang. Rumah-rumah kaca semakin banyak. Jadi, jangan heran jika keadaan bumi ini semakin hari semakin panas.
Daerah perkotaan yang jarang di tanam pepohonan dan banyaknya rumah kaca, hawanya panas dan tidak sejuk. Berbeda apabila di pedesaan yang keadaan alamnya masih banyak pepohonan dan rumah-rumah kaca masih jarang, hawanya itu sejuk dan segar.
Akan tetapi, di daerah pedesaan saja sekarang sudah mulai terasa sumpek. Populasi manusia yang semakin banyak dan ditambah pembangunan lahan industri di daerah pedesaan, membuat hawa pedesaan mulai tercemar dan tidak sejuk.
Jadi, di mana kita dapat menemukan tempat yang sejuk dan nyaman? Apakah masih ada tempat yang seperti itu di Indonesia? Kalaupun ada, itu hanya ada di beberapa tempat saja.
Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman memang sangat mempengaruhi keadaan sumber daya alam di Indonesia. Indonesia yang terkenal sebagai negara agraris sudah mulai luntur karena lahan pertaniannya semakin sempit.
Hal tersebut memang harus segera diatasi, bagaimana pun bentuknya. Mulailah dari diri sendiri dengan mencintai lingkungan di sekitar kita. Menanam pohon di depan rumah dan merawatnya, itu sebagai salah satu bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan.

Akibat Penebangan Hutan

Penebangan hutan secara liar akan berdampak pada bencana kekeringan. Pepohonan biasanya mempunyai fungsi menahan air itu tidak ada lagi akibat kekeringan. Air hujan akan langsung mengalir ke laut dan cadangan air tanah menjadi tidak ada.
Salah satu akibat dari penebangan hutan secara liar adalah banjir dan untuk mencegah banjir, tindakan penebangan hutan secara liar harus dihindari. Jika penebangan liar tersebut dibiarkan, bukan tidak mungkin banjir akan terus terjadi dan akan membawa korban lebih banyak lagi.
Ketika bencana banjir datang, maka yang akan menanggung resikonya adalah manusia sendiri. Justru orang yang melakukan penebangan liar itu selamat, sementara yang kena banjirnya adalah manusia lain yang tidak tahu menahu akan penebangan liar yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab terhadap pelestarian hutan.
Untuk itu, sebagai seorang siswa dan generasi penerus bangsa kita wajib melestarikan hutan. Karena melestarikan hutan merupakan hal yang wajib bagi setiap manusia dan warga negara, dan tidak terkecuali. Hutan yang rusak akan mengancam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, peningkatan suhu panas bumi atau global warming, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Perlunya Melestarikan Hutan

Hutan yang kita miliki harus dilestarikan, sehingga anak cucu kita bisa menikmati hutan yang kita miliki. Kita tidak boleh memanfaatkan hutan secara sembarangan. Kalau hutan yang kita miliki habis, maka akan terancam bencana, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Agar hutan kita tetap lestari, maka kita harus melestarikannya. Usaha-usaha yang dapat kita lakukan, misalnya dengan cara sebagai berikut.
  • Menanam kembali hutan yang gundul atau dikenal dengan istilah reboisasi. Daerah-daerah yang gundul atau mengalami kekeringan akan dapat kembali hijau bila dilakukan reboisasi, yaitu dengan menanam kembali daerah yang gersang dengan menanam tanaman yang sesuai dengan kondisi hutan.
  • Tidak menebang hutan secara sembarangan. Kita harus melakukan penebangan sistem tebang pilih, yaitu pada saat akan menebang pohon kita harus melihat terlebih dahulu ukuran yang sesuai dan mengganti dengan tanaman yang baru.
  • Mengurangi pemakaian bahan-bahan yang berasal dari pohon. Misalnya, penghematan pemakaian kertas dan tisu atau mendaur ulang kertas bekas menjadi barang yang bermanfaat.
  • Melakukan gerakan penanaman seribu pohon dan merawatnya, sehingga pohon tersebut tumbuh besar dan dapat bermanfaat untuk mengurangi global warming.
  • Menjaga hutan dari penebang liar dengan menjadikan hutan-hutan sebagai hutan lindung.
Masih banyak lagi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penebangan pohon. Dengan dimulai dari diri kita sendiri dan memberikan contoh kepada orang lain, sehingga secara tidak langsung kita mengajak kepada orang lain untuk bersikap peduli pada lingkungan.
Kalau bukan kita yang melestarikan sumber daya alam yang ada di negara ini, siapa lagi. Kita yang hidup di negara ini, yang melakukan dan merasakan akibatnya, yaitu kita sendiri. Untuk itu, marilah menjaga kelestarian negara kita ini bersama-sama. Ciptakan kembali negara Indonesia sebagai negara agraris dan terkenal dengan keindahan alamnya.
Demikianlah karakter hutan kita, hutan akan tetap lestari apabila kita mau melestarikannya. Namun, apabila kita melakukan penebangan hutan secara liar, maka keberadaannya akan tidak lestari dan anak cucu kita tidak akan bisa menikmatinya. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat bagi kita semua.


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
  1. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:

1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
  1. Penanganan yang Harus Dilakukan

Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:

1. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Pencemaran Air dan Penanggulangannya

Pencemaran air ditunjukkan dengan perubahan bau dan warna pada air, atau kematian biota air. Hal yang menyebabkan terjadinya polusi air ini antara lain:
a. Limbah industri. limbah di industri dapat berupa limbah cair. kadang limbah cair yang dihasilkan melewati batas BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang telah ditetapkan. BOD dan COD adalah salah satu indikator untuk mengetahu tingkat pencemaran air dengan mengetahu kandungan oksigen terlarut dalam air. Semakin tinggi nilai BOD maka semakin tinggi tingkat pencemarannya.
b. Bahan organik yang berupa sisa-sia organisme yang mengalami pembusukan.
c. Penggunaan pupuk pestisida yang berlebih.

Sedangkan cara penanggulangannya antara lain:
a. Limbah dari pabrik harus dinetralkan sehingga memenuhi standar air buangan.
b. Pembuangan air limbah tidak boleh melewati daerah pemukiman penduduk.
c. Penggunaan pestisida sesuai aturan.
d. Setiap rumah penduduk harus membuat septi tank yang baik.

Upaya Penanggulangan Polusi Udara

Bagian terakhir yang aku buat mengenai polusi udara, yaitu mengenai Upaya Penanggulangan Polusi Udara :D

Upaya Penanggulangan Polusi Udara


Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:

  • Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
  • Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell. 
  •  Menghemat Energi yang digunakan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
  • Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk. 
  • Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem. 
  • Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. 
  •  Memperluas gerakan penghijauan.
  •  Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
  • Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau beranda rumah. 
  • Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor bukan?
  • Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa. 
  • Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung. 
  • Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.
  • Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
  • Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan. 
  • Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
  • Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita.  
  • mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.  
  • mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
  • tidak membakar sampah di pekarangan rumah.  
  • tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
  • tidak merokok di dalam ruangan.  
  • menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
  • ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.  
  • ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung. 
  • tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.
  • mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.
  • menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
  • mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.  
  • mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4
  • Melakukan uji emisi kendaraan dengan rutin 
  • Mengadakan acara car free day pada hari-hari tertentu 
  • Dispersi, jatuhan gravitasi, flokulasi, adsorpsi, pengipasan dan absorpsi merupakan mekanisme untuk mengurangi  pencemaran
  •  Proses dispersi oleh angin akan menjadikan konsentrasi plutan mengecil dan jatunhan gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar, demikian mekanisme lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan angin, adsorpsi dll. 
  • Pengendalian dengan dilusi kontaminan di atmosfir  dilakukan dengan menggunakan cerobong asap yang dapat dirancang berdasarkan sifat dispersi dan sifat atmosfir lokasi tempat pembuangan kontaminan ke udara. 
  • Pengendalian kontaminan dari sumbernya dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang telah dikembangkan seperti untuk pengendalian kontaminan partikulat dan gas. 
  • Centrifugal collector mengembangkan gaya sentrifugal pengganti gaya gravitasi untuk pemisahan partikel dari aliran gas. Karena gaya centrifugal dapat menghasilkan beberapa kali lebih besar dari gaya gravitasi dan partikel dapat dihilangkan/ dibawa kedalam collector centrifugal
  • Wet collector membersihkan bahan partikulat dari aliran gas dengan menggabungkan partikel kedalam butiran liquid dengan bersebtuhan langsung.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

 Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.
Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
  • Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
  • Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
  • Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  • Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
  • Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
  • Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
  • Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
  • Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
  • Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
  • Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  • Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
  • Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
  • Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
  • Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
  • Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
  • Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
  • Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba!


Sekian.. walau belum lengkap semua.. yaa... haya segitu yang saya temukan.. wkwk :D
Good Luck



Jika ingin menyisipkan kode, Harap di konversikan terlebih dahulu.
Jika ingin bertanya diluar topik, Silakan bertanya pada page "Out Of Topic" di bawah ini. Pertanyaan diluar topik pada halaman post akan segera dihapus. Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment